Rabu, 04 Januari 2012

Pendidikan Luar Kelas : Perkemahan dan Dasar-Dasar Penyelamatan

Bab IX
 Pendidikan Luar Kelas: Perkemahan dan Dasar-Dasar Penyelamatan
   




  A.  Berkemah
Berkemah merupakan aktivitas di luar rumah yang dilakukan dengan mendirikan tenda sebagai tempat berteduh atau bermalam. Manfaat berkemah adalah dapat belajar mandiri, bekerja sama, toleransi, tanggung jawab, disiplin, dan keberanian serta akan memperoleh banyak pangetahuan dan pengalaman baru yang sangat bermanfaat sebagai bekal di masa depan.
          Jenis berkemah
·        Berdasarkan lama waktunya :
Ø  Perkemahan satu hari (Persari)
Ø  Perkemahan Sabtu Minggu (Persami)
Ø  Pekemahan yang waktuya lebih dari tiga hari
·        Berdasarkan tempatnya :
Ø  Perkemahan menetap, merupakan jenis perkemahan yang dilakukan dengan cara mendiami satu wilayah dari awal sampai akhir kegiatan.
Ø  Perkemahan safari, merupakan jenis perkemahan yang dilakukan dengan berpindah-pindah lokasi dari satu wilayah ke wilayah lainnya sampai kegiatan berakhir.
·        Menurut tujuannya :
Ø  Perkemahan untuk lomba
Ø  Perkemahan persahabatan dengan acara santai
Ø  Perkemahan untuk berkarya (menyelesaikan proyek)
Ø  Perkemahan untuk penelitian alam dan lingkungan
Ø  Perkemahan untuk rekreasi
Ø  Perkemahan untuk ekspedisi

Persiapan Berkemah
a.      Tenda dan Perlengkapannya
Tenda merupakan perlengkapan utama dalam kegiatan berkemah yang berfungsi sebagai tempat untuk berlindung dari terpaan angin, guyuran hujan, dan dinginnya malam, serta menjadi tempat yang nyaman untuk beristirahat di sela-sela kegiatan perkemahan yang padat dan melelahkan.
Jenis tenda bermacam-macam. Berdasarkan bentuknya, yaitu tenda prisma/tenda pramuka, tenda piramid/ tenda pramuka , dan tenda kubah/tenda dome . Pemilihan tenda tergantung pemakaiaannya, pilihlah jenis tenda sesuai dengan keperluan dan tempat yang akan digunakan untuk berkemah.
b.  Pakaian untuk kegiatan berkemah harus dipilih dengan baik dan bijaksana sesuai dengan kegiatannya dan jumlah pakaian yang dibawa juga harus diperhitungkan dengan cermat serta disesuaikan dengan lamanya waktu berkemah.
c.        Bahan Makanan dan Logistik meliputi berbagai jenis bahan makanan yang sekitarnya dibutuhkan dan harus memenuhi kebutuhan energi selama berkemah.
d.      Peralatan Memasak untuk mempersiapkan makanan dan minuman.
e.       Perlengkapan Lainnya sangat berguna dalam menghadapi keadaan darurat.
1.       Pemilihan Lokasi Perkemahan
  Agar nyaman dan tidak terganggu selama kegiatan berkemah.
2.      Pemasangan Tenda
a.    Mempersiapkan Tiang Tenda
b.    Mendirikan Tenda
c.    Menata Bentuk Tenda

B    B.    Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
1.       Pengertian Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
Pertolongan pertama adalah pertolongan sementara yang mula-mula diberikan oleh seseorang kepada penderita kecelakaan atau orang sakit sebelum ditangani oleh dokter atau tenaga paramedis. Tujuan memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan atau musibah secara umum, antara lain
a.    Menyelamatkan jiwa penderita.
b.    Memberikan perasaan tenang dan mengurangi perasaan takut kepada korban, sehingga kondisi fisik dan mentalnya menjadi lebih baik.
c.    Mencegah timbulnya bahaya yang lebih besar.
2.      Pertolongan terhadap Kecelakaan Luka Ringan
Luka merupakan kerusakan yang terjadi pada kulit dan jaringan-jaringannya. Beberapa jenis luka yang dapat terjadi di jaringan kulit, diantaranya
a.      Luka Memar merupakan jenis luka yang terjadi karena trauma atau benturan benda keras seperti karena terjatuh, terbentur, atau tubrukan.
b.       Luka Parut disebabkan karena benda keras yang merusak permukaan kulit dan menyebabkan pendarahan pada permukaan kulit.
c.   Luka Robek biasanya cukup dalam, bagian pinggir, dan dasarnya tidak rata.
d.      Luka karena Gigitan Binatang
1)    Gigitan ular berbisa
2)   Gigitan atau sengatan serangga
3)   Gigitan lintah atau pacet
3.     Pembalutan Luka
Dalam memberikan pertolongan pertama pada luka ringan kadang perlu dilakukan pembalutan yang bertujuan untuk menutup daerah luka, member tekanan pada daerah luka, serta mengurangi pembekakan. Jenis pembalut yang dapat digunakan, yaitu
a.  Pembalut Cepat


b.  Pembalut Segitiga (Mitella) 














c.   Pembalut Gulung (Pita)

Pendidikan Kesehatan : Budaya Hidup Sehat 1

Bab X
Pendidikan Kesehatan: Budaya Hidup Sehat 1




A.   Pola Makan yang Sehat
1.       Makanan yang Sehat
Makanan yang sehat adalah makanan mengandung unsur-unsur zat serta gizi yang dibutuhkan tubuh dan tidak mengandung bibit penyakit serta racun. Berbagai zat yang dibutuhkan tubuh antara lain
a. Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam tubuh.
b. Protein berfungsi untuk perbaikan sekaligus pembentukan sel-sel tubuh.
c. Lemak merupakan cadangan energi yang disismpan dalam tubuh.
d. Vitamin merupakan zat-zat yang dibutuhkan tubuh, tetapi dalam jumlah sedikit.
e. Mineral merupakan unsur zat yang dibutuhkan tubuh untuk mendukung kelancaran proses metabolisme.
f.  Air bukan merupakan zat gizi tetapi sangat dibutuhkan oleh tubuh.
2.      Pola Makan Sehat
Pola makan yang sehat harus memenuhi unsure yang dibutuhkan oleh tubuh. Tiga kelompok fungsi utama bahan makanan berdasarkan zat-zat gizinya adalah:
a.    Sumber energi/tenaga
b.    Sumber zat pengatur
c.    Sumber pembangun
B.    Keseimbangan Gizi
Keseimbangan gizi memiliki susunan atau menu makanan yang memberikan hal-hal berikut:
a)    Cukup kalori atau energi
b)   Cukup protein
c)    Cukup lemak
d)   Cukup vitamin dan mineral
1.       Empat Sehat Lima Sempurna
Menu makanan yang dikonsumsi harus mempertimbangkan dan memenuhi keseimbangan zat-zat gizi sesuai kebutuhan. Sebagai contoh, makanan pokok merupakan jaminan pemenuhan kebutuhan terhadap karbohidrat, lauk pauk adalah jaminan pemenuhan kebutuhan akan protein, vitamin, serta lemak, sayur mayur untuk memberi rasa segar sekaligus jaminan pemenuhan kebutuhan terhadap vitamin dan mineral, dan buah-buahan adalah ‘’pencuci mulut’’ serta sebagai jaminan pemenuhan kebutuhan terhadap vitamin . Karena menu tersebut terdiri atas empat macam makanan dan teryata sehat jadi disebut ‘’4 sehat’. Bila ditambah dengan susu akan menjadi lebih baik lagi dan menjadi ‘’5 sempurna’’.
2.      Batas Angka Maksimum dan Minimum Suplai Gizi
Jumlah suplai gizi dari bahan makanan terbagi atas suatu batasan, yaitu batas angka minimum yang apabila suplai gizi tersebut kurang dari batas minimum akan menimbulkan masalah kurang gizi seperti kekurangan zat besi mengakibatkan anemia dan batas angka maksimum yang apabila batas maksimum tersebut dilampaui mengakibatkan masalah-masalah baru seperti kelebihan berat badan (obesitas).